"Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia menciptakan manusia dari segumpal darah beku, bacalah dan tuhanmu yang Maha Pemurah, yang mengajar manusia melalui pena dan tulisan, Dia mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya." (Surah Al-A'laq: Ayat 1-5)
Kisah Keyakinan Abu Darda RA Terhadap Janji Allah SWT
Bismillah
Suatu ketika terjadi kebakaran di sekeliling rumahnya Abu Darda RA. Ketika itu Abu Darda RA diberitahu bahwa rumahnya terbakar.
Abu Darda katakan, “Tidak mungkin rumah saya terbakar, saya tidak percaya kalau rumah saya terbakar.”
Kemudian datang lagi orang memberitahu, “Wahai Abu Darda rumah kamu terbakar.”
Abu Darda RA kembali katakan, “Saya tidak percaya rumah saya terbakar, tidak mungkin rumah saya terbakar.”
Tiga orang datang menyampaikan kepada Abu Darda bahwa rumahnya terbakar tetapi semuanya di nafikan oleh Abu Darda RA.
Orang-orang bertanya kepada Abu Darda RA, “kenapa kamu tidak percaya rumah kamu terbakar?.”
Ini dikarenakan Abu Darda RA lebih meyakini khabar dari Allah Swt dibanding pandangan Mahluk.
Inilah ujian keimanan ketika Allah mempertemukan khabar dan pandangan dari mahluk, kemana kita lebih yakin. Khabar dari Allah sedangkan pandangan dari Mahluk, yang nampak oleh Mahluk.
Mengapa Abu Darda RA begitu yakin rumahnya tidak akan terbakar ?
ini kerana Abu Darda RA mendapatkan amalan yang diberikan oleh Rasullullah SAW, yang jika dibaca dipagi hari akan terselamatkan dari segala musibah hingga petang hari, dan jika dibaca di petang hari akan terlindungi dari segala musibah hingga pagi hari.
Inilah Khabar yang diyakini oleh Abu Darda RA. Begitulah keyakinan Abu Darda RA dan prasangkanya yang kuat atas khabar dari Allah melalui RasulNya.
Abu Darda RA lebih kuat prasangkanya terhadap Allah dibanding pandangan Mahluk terhadap rumahnya.
Dan ternyata memang rumahnya Abu Darda RA tidak terbakar sedikitpun.
Hari ini kita baca doa, tetapi keyakinannya tidak ada sama sekali, kalaupun ada tapi keyakinannya pada Asbab. Doa pada Allah tetapi asbab yang diyakini. Padahal kita membaca doa ini untuk mendapatkan Qobuliat, terutama doa-doa masnunat dalam setiap amal.
Celakanya hari ini doa saja kita tidak mau membacanya, tidak mau belajar. Padahal tidak ada yang lebih diyakini daripada doa-doa masnunat ini, iaitu doa yang memiliki qobuliat jika kita meyakini.
Kita belajar doa-doa yang diajarkan oleh Nabi Saw. Tidak ada satu orangpun yang mengajarkan doa sebanyak ini melebihi Nabi Saw. Nabi-nabi lain tidak ada yang mengajarkan Doa sebanyak Nabi Saw.
Dulu waktu kita keluar di awal dakwah, kita rajin sekali mempelajari dan menghafal doa-doa masnunah.
Bagaimana dengan sekarang? sudah lupa semua belajar doa. Keluar dijalan Allah lagi dan lagi, tetapi perkara ini sudah di tinggalkan, inginnya di anggap sebagai orang lama, sebagai penanggung jawab.
Abu Darda RA pagi-pagi sudah baca doanya, orang datang bilang rumahnya terbakar apa kata Abu Darda RA, “Aku tidak percaya, tidak mungkin rasullullah Saw mengajarkan aku doa untuk terhindar dari musibah, namun rumahku tetap terbakar, ini perkara yang tidak mungkin”.
Allah akan penuhi janji pada seseorang apabila orang ini yakinnya sempurna. Perasangka kita terhadap Allah ini bisa mendatangkan kekuatan yang besar, apa itu ? mendatangkan Qudratullah dalam diri kita.
Orang yang sangkaannya kuat terhadap Allah berarti dia ada Maaiyatullah, kebersamaan dengan Allah. Abu Darda RA, setelah padam apinya orang datang kepada Abu Darda RA, “Wahai Abu Darda tadi ada kebakaran disekitar rumahmu, namun hampir saja api mengenai rumahmu, namun tidak jadi terbakar.” Apakah ini hanya kebetulan ? bukan kebetulan, tetapi dengan amalan dan doa tadi yang dikasih Nabi Saw.
Apabila dalam setiap amal kita yakini Janji Allah Swt, maka Allah penuhi janjinya. Amal ini akan sempurna apabila ada yakin pada janji Allah, tidak dengan ragu-ragu.
Lihat orang-orang munafik , mereka ini ciri-cirinya beramal lihat keadaan, lihat ahwal. Orang beriman ini ketika beramal yang dilihatnya adalah apa perintah Allah pada saat itu.
Langgan:
Catat Ulasan (Atom)
Tiada ulasan:
Catat Ulasan